HALILINTARNEWS.id, TERNATE β Kebohongan seorang wanita bernama NS Badarab akhirnya terungkap setelah pihak SMK Putra Bahari Ternate membantah adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) kemaritiman sebagaimana yang diklaim oleh NS
Kepala Sekolah SMK Putra Bahari Ternate, Hj. Umar, saat dikonfirmasi HALILINTARNEWS menegaskan bahwa pihaknya tidak sedang dan belum pernah melaksanakan program pendidikan dan pelatihan kemaritiman.
> βKalau ada lulusan dari luar yang datang ke Ternate dengan alasan mengikuti Diklat di sekolah kami, itu pembohongan belaka. Belum ada rencana pelatihan, dan kalaupun ada, pasti sudah kami umumkan jauh-jauh hari,β tegas Hj. Umar.
Sebelum menghubungi kepala sekolah, tim HALILINTARNEWS lebih dahulu menemui Ibu Riri, salah satu staf SMK Putra Bahari. Ia juga membantah adanya kegiatan Diklat.
> βKalau sekolah kami akan menyelenggarakan Diklat, pasti kami sudah sibuk mempersiapkan. Tapi sampai saat ini belum ada kegiatan apa pun,β ujar Ibu Riri di ruang kerjanya.
Keterangan dari pihak sekolah itu sekaligus membantah pernyataan Nisa Badarab, yang sebelumnya mengaku datang ke Ternate untuk mengikuti Diklat kemaritiman.
Setelah memperoleh klarifikasi, tim HALILINTARNEWS kembali menemui Nisa di tempat ia menumpang tinggal. Namun, NS tetap bersikukuh bahwa kedatangannya ke Ternate adalah untuk mengikuti Diklat yang disebut akan digelar pada 20 Oktober 2025.
> βSaya ke Ternate untuk Diklat, informasinya saya dapat dari teman saya,β ucap Nisa pada 17 Oktober lalu.
Namun ketika ditanya lebih lanjut siapa teman yang memberi informasi tersebut, Nisa enggan menjelaskan secara terbuka. Saat diajak langsung ke sekolah untuk membuktikan kebenaran ucapannya, NS tampak gelagapan dan menolak.
Hingga akhirnya, pada tanggal yang ia sebut sebagai hari dimulainya Diklat, NS diketahui menghilang dari Ternate. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa ia meninggalkan kota pada malam hari menggunakan kapal laut menuju Bacan, Halmahera Selatan.
Kabar lain menyebutkan, kepergian Nisa dari Blitar, Jawa Timur, ke Ternate bukan karena alasan Diklat, melainkan karena kejenuhan tinggal bersama ibu tirinya, sementara ayah kandungnya berada di Gorontalo.
Kepala sekolah menegaskan, jika memang NS datang dengan tujuan baik, tidak seharusnya ia kabur begitu saja setelah diminta membuktikan keterangannya.
Kasus ini memperlihatkan bagaimana informasi palsu dapat menyesatkan dan menimbulkan kebingungan di masyarakat. (Basir) Red












