Termonologi A’bulo Sibatang, Bersatu Tegu Bercerai Kita Runtuh, Ini Kerja Keras Seorang Putra Bantaeng



HALILINTARNEWS.id, BANTAENG — Makna A’bulo Sibatang
Secara etimologi A’bulo Sibatang berasal dari bahasa Konjo Makassar A artinya sebuah, Bulo artinya bambu, Si artinya satu / tunggal Batang artinya Batang / sumbu tumbuhan. Jadi A’bulo Sibatang artinya sepohon bambu.

Sedangkan secara terminologi A’bulo Sibatang artinya bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Pertumbahan bambu bisa dibilang termasuk lambat. Bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita tidak melihat  pertumbuhan pohon bambu dengan kasat mata.

Fokus pertumbuhan pohon bambu pada waktu tersebut adalah pada akarnya, bukan pada batang. Pohon bambu sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang bisa mencapai berpuluh-puluh meter.

Selain itu tumbuhan bambu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat yang mengandung arti filosofi untuk manusia. Yakni betapa pentingnya fondasi yang kuat. Menurut klasifikasinya, pohon bambu termasuk tanaman jenis rumput-rumputan.

Meskipun memiliki latar belakang tanaman rumput, akan tetapi bambu mempunyai karakter. Kegunaan dan cara bambu dalam ‘mengekspresikan’ diri, menjadikannya tanaman rumput yang berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya latar belakang bukanlah penentu, melainkan bagaimana upaya kita untuk mengekspresikan potensi diri tanpa peduli dengan latar belakang kita.

Pohon bambu juga mengajarkan kita tentang fleksibilitas. Di tengah tiupan angin yang sangat kencang, mungkin banyak diantara kita yang melihat pohon-pohon besar tumbang. Akan tetapi jarang sekali kita melihat pohon bambu roboh karena tiupan angin.

Selain memiliki akar yang kuat, bambu mempunyai batang yang mampu ‘bergoyang’ bersama angin. Oleh karena itu, dalam cuaca buruk dan angin kencang, batang pohon bambu bisa ‘bergoyang’ mengikuti arah angin.

Bacaan Lainnya

Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang yang lebih besar dari bambu, justru tidak kuat menghadapi kekuatan angin. Inilah yang dimaksud dengan fleksibilitas. Jika Anda seringkali mengalami kegagalan dan merasa jauh dari kata sukses, bukan berarti diri anda tidak berkembang. Justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam diri anda.

Menurut Drs. Ilyas Syamsuddin Seorang Santra Bahasa Indonesia dan Budaya, mendefinisikan sebatang bambu sebagai sebuah prinsip hidup dikarenakan bambu pada umumnya tumbuh secara berumpun tapi hidup secara terpisah, artinya ketika terdapat angin kencang maka bambu akan mempertahankan dirinya sendiri, terkadang ada yang mengikuti angin ke arah kanan maupun ke arah kiri dan masing-masing bambu hanya bersusaha menahan agar akarnya tetap kokoh, serta menggoyangkan batangnya secara berayun tanpa memperdulikan pohon bambu yang berada diantara rumpun yang sama.

Walaupun saat bambu menyatu dan menjadi rumpun akan terlihat lebih kuat, masyarakat Makassar lebih percaya bahwa sekuat kuatnya rumpun bambu tapi tidak memiliki pendirian yang sama hanya akan mendatangkan kerusakan bagi sesamanya. Artinya jika dalam sekumpulan masyarakat tidak memiliki ideologi dan tujuan yang sama untuk daerahnya maka yang terjadi adalah hanya kehancuran semata.

Berbeda dengan sebatang bambu yang mampu untuk berdiri secara kokoh walapun banyak masalah, ujian ataupun rintangan yang menghadannya.
Sehingga falsafah makassar dalam bermasyarakat mengibartkan A’bulo Sibatang sebagai ungkapan dari kalimat bersatu kita teguh untuk memaknai kehidupan sebagai simbol persatuan tanpa ada yang berpencar sehingga, mampu mewujudkan kehidupan yang kokoh dan menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Selain itu mengapa masyarakat tidak memilih kalimat serumpun bambu sebagai falsafah kehidupan, karena jika rumpun bambu ditiup angin kencang maka akan memunculkan bunyi-bunyian, ibarat sekumpulan orang banyak ketika ditimpa musibah maka banyak memunculkan suara dan suara itu sulit untuk menyatukan.

Sebaliknya jika hanya sebatang bambu hampir tidak ada suara, kalaupun ada suara maka hanya ada satu auara. Begitulah falsafah orang Makassar tentang hidup untuk bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Ajaran Islam tentang A’bulo Sibatang
Kandungan istilah A’bulo Sibatang dalam perspektif islam menggambarkan tentang persaudaraan yang kokoh, solidaritas, tidak berpecah bela dan tetap dalam satu kesatuan tanpa adanya perpecahan sehingga tercipta kehidupan yang aman dan sejahtera.

KORAN EDISI KE-30 | JULI 2024 – Flip the Page to Read !!!

Dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat [49]:10
تُرْحَمُونَ لَعَلَّكُمْ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوا۟ ا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُو ٱلْمُؤْمِنُونَ إِنَّمَا
Artinya : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an Surah Al-Hujurat [49]:10 di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ (Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara) Yakni mereka semua kembali kepada satu asal, yaitu kemanan, oleh sebab itu mereka adalah bersaudara karena berada dalam agama yang sama. فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ( Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu) Yakni antara dua orang Islam yang saling berselisih. Begitu pula kelompok yang membelot terhadap pemimpin, mereka adalah kelompok yang zalim jika mereka membelot tanpa alasan yang benar, namun mereka tetaplah bersaudara dengan orang-orang beriman.
H.R. Muslim dari Abu Hurairah yang artinya :
Dari Abu Hurairah  ia berkata, Rasulullah  bersabda, “Sesungguhnya Allah  ridha kepadamu dalam tiga perkara dan benci kepadamu dalam tiga perkara: Dia ridha kepadamu jika kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, kamu berpegang teguh kepada tali Allah seraya berjama’ah dan kamu tidak berpecah belah. Dia benci jika kamu suka dengan “katanya dan katanya”, terlalu banyak bertanya dan menyia-nyiakanharta.”
Aktualisasi A’bulo Sibatang
Prinsip kepemimpinan yang berhubungan dengan istilah A’bulo Sibatang adalah seorang
pemimpin harus menjadi teladan yang baik
Setiap manusia harus siap dalam memimpin apa dan siapa saja yang harus dipimpinnya. Hanya saja posisi atau status sangat menentukan sebesar apa tanggung jawab kita sebagai pemimpin. Baik itu pemimpin suatu negara, pemimpin dalam suatu organisasi, lingkungan maupun dalam keluarga. Dan yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebuh bisa menjadi teladan yang baik bagi siapapun yang akan dipimpinnya. Layaknya seorang ibu dan ayah bagi anak dalam keluarganya, maka pemimpin harus menjadi orang tua bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Memiliki rasa tanggung jawab
Menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri ataupun menjadi pemimpin bagi orang lain otomatis memiliki tanggung jawab lebih dalam hidup. Karna pemimpin yang ideal salah satunya adalah pemimpin yang bertanggung jawab. Bertanggug jawab berani untuk menanggung efek dari keputusan yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakannya.

Berani mengambil resiko
Dalam diri seseorang terdapat sebuah mental yang ada pada diri masing-masing dan mental menjadi kunci keberhasilan dari individu tersebut. Jika individu mempunyai mental yang kuat maka presentasi dari tingkat keberhasilan akan besar, hal ini dikarenakan bahwa mental sangat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan sehingga jika seseorang mempunyai mental yang kuat /besar maka dapat memutuskan keputusan cepat sehingga dia akan lebih mengetahu apakah keputusannya adalah baik atau buruk.
Menciptakan kerjasama yang baik/ mampu mengayomi
Dalam suatu organisasi, lembaga, ataupun perusahaan, untuk mencapai tujuan bersama diperlukan kerjasama dari anggota-anggota yang ada di dalamnya.

Pentingnya kerjasama akan organisasi atau dimanapun itu akan berdampak pada kinerja yang efektif. Untuk mencapai upaya kerjasama satu sama lain adalah pemimpin yang harus mampu mengayomi anggotanya dan tidak lupa memperhatikan komunikasi yang baik satu sama lain, dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang ada di atas maka akan mencegah terjadinya perselisihan yang berkelanjutan dan mencipatakan kedamaian dalam sebuah organisasi, keluarga, lingkungan ataupun daerah.

Tapi di zaman sekarang terkadang seorang pemimpin dipilih bukan karena memiliki memenuhi ketentuan menjadi seorang pemimpin tapi yang memilki banyak uang, sehingga tidak jarang kita menemukan lingkungan ataupun organisasi yang tidak aman dan damai yang tercipta hanyalah perpecahan. Pada dasarnya semua orang bisa menjadi pemimpin tapi tidak semua layak menjadi seseorang pemimpin bagi masyarakat. Untuk itu dibutuhkan kebijakan untuk memutuskan seorang pemimpin yang akan menjadi orang yang akan mengarahkan kita pada tujuan yang telah ditentukan.

Referensi:
Depatemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, Mushaf Amin, Jakarta: PT. Insan Media Insan Pustaka, 2012.
Wawancara dengan Ilyas Syamsuddin, Sastra Bahasa Indonesia dan Budaya, Kacidu, Tompobulu, Lembang Gantarang Keke, Bantaeng, Sulawesi Selatan, 01 Desember 2020
Amiroh Ambarwati, Susilo Teguh Raharjo “ Prinsip Kepemimpinanan Character Of A Leader Pada Era Generassi Milenial,” Journal of physhology, Vol. 2 Nomor 2 (2018).
https://tafsirweb.com/9780-quran-surat-al-hujurat-ayat-10.html

Biodata penulis :
Nama Husnul Mulkiah, Lahir di Bantaeng (Sulawesi Selatan) menyelesaikan pendidikan Dasar di SD Inpres Jatia, pedidikan menengah di SMP DDI Mattoanging Bantaeng, dan pendidikan di MA Ummul Mukminin Makassar, Motto penulis “kesuksesan dibentuk dari 1% bakat 99% kerja keras karena bakatpun bisa diciptakan dari usaha dan kerja keras seseorang.

Penulis : Husnul Mulkiah
Editor    : Supriadi Awing
halilintarnews.id. 2020

PT. Halilintar News Group

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *