HALILINTARNEWS.id, TERNATE – Harapan warga dua kelurahan di Kota Ternate, yakni Kelurahan Jati dan Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, untuk memiliki jembatan penghubung hingga kini belum juga terwujud. Proyek pembangunan jembatan yang diimpikan sejak lama itu tampak terbengkalai dan menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Sudah bertahun-tahun warga kedua kelurahan tersebut berharap adanya jembatan pelintas agar tidak perlu memutar jauh bila ingin menyeberang ke wilayah tetangga.
βSelama ini kalau mau menyeberang ke Tabona, kami harus memutar lewat darat cukup jauh. Warga sangat berharap adanya jembatan penghubung agar lebih mudah dan cepat,β ujar Ahmad, warga Kelurahan Jati, saat ditemui Halilintarnews.id.
Hal serupa disampaikan Saputra, warga Kelurahan Tabona yang sehari-hari bekerja sebagai pengendara ojek. βKalau ada jembatan pelintas, kami tidak perlu lagi memutar lewat jalan raya atau melewati samping kantor catatan sipil. Waktu tempuh jadi lebih singkat dan tentu saja menghemat biaya,β ungkap Saputra, Sabtu (10/10/2025).
Warga sempat menaruh harapan besar ketika salah seorang calon legislatif (caleg) berjanji akan memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut apabila terpilih menjadi anggota DPRD Kota Ternate. Setelah terpilih, caleg itu benar-benar mengusulkan proyek tersebut kepada pemerintah kota.
Pada tahun anggaran 2024, Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 241.928.877,74 untuk pembangunan jembatan pelintas yang menghubungkan RT 13 Kelurahan Jati dengan Kelurahan Tabona.
Pelaksanaan proyek dipercayakan kepada CV ADFβ¦R dengan masa kontrak kerja 130 hari kalender. Namun, sangat disayangkan, hingga kini jembatan yang dinantikan warga itu tak kunjung rampung dan justru terkesan terbengkalai.
Pantauan Halilintarnews.id di lapangan menunjukkan, rangka jembatan yang sempat dibangun kini tertutup semak belukar dan alang-alang. Pondasi bangunan pun nyaris tak terlihat karena tertimbun sampah dan rerumputan liar. Bahkan, papan proyek yang menjadi tanda kegiatan ditemukan dalam kondisi roboh, diduga sengaja dirubuhkan untuk mengelabui warga.
Ketika tim Halilintarnews.id berusaha melakukan konfirmasi ke Kepala Dinas PUPR Kota Ternate pada Jumat (10/10/2025), salah seorang staf menyampaikan bahwa kepala dinas sedang tidak berada di tempat.
βSaya tidak tahu menahu tentang proyek jembatan itu, Pak Kadis juga sedang tidak ada di kantor,β ujar staf tersebut yang meminta namanya tidak disebutkan.
Secara terpisah, Abd. Azis, Ketua RW di RT 13 Kelurahan Jati, membenarkan bahwa proyek jembatan tersebut memang terbengkalai.
βMemang benar pembangunannya belum selesai. Kami sangat berharap pemerintah dapat melanjutkan kembali proyek ini, karena jembatan itu sangat penting untuk menghubungkan dua kelurahan dan mempermudah aktivitas warga,β katanya.
Sementara itu, upaya Halilintarnews.id untuk mengonfirmasi pihak DPRD Kota Ternate, khususnya anggota dewan yang sebelumnya mengusulkan proyek tersebut, masih terus dilakukan hingga berita ini diterbitkan. Redaksi juga masih menunggu tanggapan resmi dari Dinas PUPR Kota Ternate terkait alasan keterlambatan dan tindak lanjut penyelesaian proyek jembatan penghubung tersebut.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera meninjau ulang dan menuntaskan proyek tersebut agar anggaran yang telah digelontorkan tidak terbuang sia-sia serta manfaatnya bisa segera dirasakan warga.
(Redaksi β Halilintarnews.id)












