Ruang Kelas SDN 8 Bantaeng Disegel, Guru dan Warga Desak Pemkab Segera Bertindak



HALILINTARNEWS.id, BANTAENG – Kondisi ruang kelas SD Negeri 8 Bantaeng, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, kian memprihatinkan. Satu ruang kelas sudah beberapa bulan terakhir disegel karena bangunan lapuk dan plafon nyaris ambruk, sehingga membahayakan keselamatan siswa.

Seorang guru yang ditemui wartawan halilintarnews.id pada Jumat (19/9/2025) menjelaskan bahwa keputusan menutup ruangan dilakukan atas kesepakatan dewan guru dan masyarakat. β€œSekolah ini sudah beberapa bulan kami segel karena plafonnya banyak yang runtuh. Kami bergotong royong menutup ruangan kelas I dengan bambu agar anak-anak tidak mendekat,” ungkapnya.

Pantauan media di lokasi, plafon kelas terlihat rapuh dan bergoyang ketika tertiup angin, sebagian sudah runtuh. Kayu penyanggah telah hancur dimakan rayap, hanya tersisa lis tripleks tipis yang menahan. β€œKalau lisnya patah, semua plafon bisa langsung roboh,” tambah guru tersebut.

Tidak hanya plafon, kerusakan juga terlihat pada balok penahan atap seng yang sudah lapuk sehingga atap bergeser dan tampak miring. Kondisi ini membuat ruang kelas benar-benar tidak layak digunakan.

Menurut pihak sekolah, proposal perbaikan telah diajukan berulang kali kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, baik tertulis maupun lisan, namun hingga kini belum direspons. β€œKami khawatir anak-anak bermain di sekitar kelas lalu tiba-tiba ambruk dan memakan korban jiwa,” tegas para guru.

Keresahan juga dirasakan orang tua murid. β€œKami takut anak-anak jadi korban. Kalau sekolah tidak aman, bagaimana anak-anak bisa belajar dengan tenang? Pemerintah harus segera turun tangan,” ujar seorang wali murid.

Sejumlah warga menilai lambannya respon pemerintah terhadap kondisi sekolah tersebut mencerminkan kurangnya perhatian pada keselamatan dan kenyamanan belajar anak-anak. Mereka berharap Pemkab Bantaeng segera melakukan langkah nyata, bukan sekadar janji.

Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng belum memberikan keterangan resmi terkait laporan kerusakan sekolah tersebut. (Supriadi Awing)

Bacaan Lainnya
PT. Halilintar News Group



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *