HALILINTARNEWS.id, GOWA —Hidung buntu, masuk angin, sakit perut, menggigil ketika kena air dll karena adaptasi dengn dinginnya udara di sana.
Semua itu Bukan karena ingin berlibur di daerah puncak karena sudah masa new normal tapi karena Hj.Meity ingin focus menyelesaiakn serangkaian amanah kegiatan yang harus dilakukan untuk memperjuangkan beberapa Aspirasi Masyarakat. Kepada Team, Hj. Meity Menegaskan, pantang pulang sebelum aspirasi itu kita follow up, Dewan wakil Rakyat itu harus merakyat, tidak di kantor berpangku tangan dan duduk manis.
Beberapa hal yang dilakukan antara lain reses di beberapa titik, mendengarkan keluhan mereka, berdiskusi mencari solusi atas beberapa masalah yang ada.
Kemudian mendampingi pertemuan dinas perkebunan dengan beberapa petani kopi untuk mengawal dan memperjuangkan bantuan untuk kolompok petani Kopi. Dimana kopi adalah komoditi besar yang memiliki potensi pasar yang cukup besar bagi Kabupaten Gowa. Ini salah satu prioritas yang diperjuangkan karena bisa mengangkat kesejahteraan petani yang hampir 80% masyarakat tompobulu adalah petani kopi. Rencananya akan diturunkan beberapa bantuan mulai dari proses penanaman, panen hingga mesin produksi.
Serangkaian kegiatan itu cukup menyita energi dan waktu tapi insyaAlalh Hj.Meity dan Team menikmatinya karena itu adalah bagian dari komitmen kami untuk senantisa berhidmat untuk rakyat.
Setelah urusan kopi dan mediasi antara Dinas bertemu langsung petani kopi,
Rabu, 17 Juni kemarin Hj. Meity kembali hadirkan dan mendampingi langsung Kepala Biro Pemerintah sulsel Drs.H.Muhammad Hasan Basri Ambarala dan turut hadir Kabag Pemerintahan Kab Gowa dan Jeneponto, para staf kecamatan Tompobulu, Kapten Anang selaku Topdam untuk bertemu langsung tokoh masyarakat membahas masalah Tapal batas. Ini adalah permasalah yang disampaikan oleh masyarakat melalui Reses. Issu ini sudah lama ada tapi sekedar dikeluhkan tanpa ada follow up. Ini menjadi masalah penting karena terjadi kisruh antara masyarakat disekitar perbatasan mengenai sumber air yang vital bagi pertanian.
Kerja keras Hj. Meity menyuarakan masalah ini ke Provinsi, menghubungi beberapa pihak terkait, dinas dan pemerintah setempat. Alhamdulillah solusi sudah mulai menemukan titik terang. Hasil pembahasan antara masyarakat dan dinas kedua pihak kabupaten serta Topdam yang khusus mengurusi Tapal Batas akan meninjau langsung lokasi dan melakukan penelusuran data mengenai tapal batas yang berubah.
Dalam sambutan Camat tompobulu beliau mengucapkan Terima kasih atas bantuan Hj. Meity karena berkat usahanya sehingga masalah ini bisa menemukan hasil yang diharapkan masyarakat. Hal senada disampaikan Kabag pemerintahan Gowa dab Kabid Provinsi, “Perjuangan Hj.Meity untuk masalah yang dialami masyarakat harus diapresiasi oleh semua pihak, katanya “jarang-jarang ada dewan yang mau mengurusih masalah seperti ini, tapi Hj.Meity sangat bersemangat, ini harus disyukuri masyarakat dan diapresiasi setinggi-tingginya”
Penulis : HM/ Ikbal
Editor : Supriadi
halilintarnews.id. 2020