HALILINTARNEWS.id, BANTAENG – Bahwa berdasarkan dengan adanya pesan suara yang diduga keras dilontarkan oleh St. Arwati dan dinilai berbau caci makian terhadap beberapa rekan anggota Lembaga HIJAB yang ada di dalamnya, membuat sejumlah Anggota spontan yang disebut namanya Sekertaris dan Wakil Ketua Hijab kini terkesan tertuai kekecewaan, lantaran pernyataan melalui hak jawab di media halilintarnews.id dinilai hanya kebakaran jenggot.
Hal itu setelah terbaca hak sanggahan dari ST. Arwati tentang pesan suara kemudian di lempar ke WhatsApp Ibu Subaedah pekan lalu.
Hal itu dapat dibuktikan seiring dengan adanya pengakuan dari Ibu Subaedah, bahwa hal ini bukan hal pertama kali, tetapi sudah yang ke dua kalinya St. Arwati melakukan caci maki terhadap sejumlah rekan anggota HIJAB, melalui HP saya.
“Dia pernah juga saat ada acara di rumahku, tiba tiba Ibu Arwati menelpon ke saya mengarahkan kasi dengar itu Ibu Nani dan Ibu Irwati, saya begitu kaget bicara dengan nada emosi dan mencaci maki kedua orang tersebut dan saat itu beberapa orang yang mendengar dan menyaksikan sambil di rekam pernyataan Ibu Arwati yang dinilai kurang etis dilontarkannya”. Beber Bu Subaedah ke halilintarnews.id.
Lanjut Bu Subaedah mengatakan, bahwa dia mengira saat itu tidak ada masalah sebab saat ibu Arwati melakukan caci makian terhadap kedua teman, tidak ada yang tanggapi menyikapinya.
Setelah rekaman suara melalui WhatsAppnya Ibu Subaedah terdengar berbagai caci makian sambil menyebut nama lembaga HIJAB
Perlu dijelaskan lebih terang juga, bahwa dalam rekaman suara yang ada tersimpan dalam HP diduga kiriman dari WAnya Bu Arwati dan dia sendiri menyampaikan kasi dengar semua orang itu HPmu. Ungkap terang Bu Subaedah..
Selanjutnya, seperti diberitakan sebelumnya isi rekaman tersebut diduga dikirim ke teman anggota Hijab, Bu St . Arwati mengatakan, “Kamu kira saya takut kalau kamu kasi masuk lelaki Temba, kasi taumi semua sebentar saya Viralkan masuk di Facebook, HIJAB sekarang “Penghianat” Adami pencurinya Adami penghianatnya Adami penjilatnya Adami akkalolo accarita, HIJAB sekarang jangan di percaya tidak ada apa apanya, setelah saya keluar sama MUDAHRI, di HIJAB masukmi pencurinya, masukmi penipunya, masukmi Narapidanya, “Hijab tai sekarang Penghianat, dan semua Penghianat, termasuk Wakil ketua dan sekretaris juga penghianat,” Ungkap suara ST. Arwati dalam rekaman suara tersebut.
Menurut Wakil Ketua Himpunan Jurnalis Bantaeng Bu Suarni di hadapan halilintarnews.id di sala satu Warkop di Bantaeng, pada Selasa (10/9/2024) mengatakan terkait pesan suara yang dilontarkan Ibu Arwati mencaci maki melalui pesan suara membuat semua Jurnalis yang tergabung di HIJAB menuai kecaman meresahkan dan kami sangat sakit hati, kata Suarni.
Hal senada dengan sekretaris HIJAB Ibu Irwati mengatakan, sangat disayangkan terlapor Ibu Arwati melontarkan rekaman suara yang dikirim melalui WhatsApp kepada rekannya sendiri yang di sebut-sebut semua Anggota hijab, “Penghianat”. Ungkap Ibu Irwati.
Setelah Ibu Arwati mempertanyakan kenapa memakai Judul Namaku St. Arwati Resmi Dilapor Polisi, jawabannya ya betul hasil pantauan halilintarnews.id, sudah memenuhi cukup bukti hasil konfirmasi di lapangan, dan sebelum di tayangkan di pemberitaan saat itu media halilintar langsung konfirmasi ke ibu Arwati terkait adanya pernyataan melalui rekaman suara tersebut dan Ibu Arwati sendiri mengakui dikatakannya iya tapi itu bukan pernyataan hanya rekaman suara yang saya lempar melalui WhatsApp nya Ibu Subaedah, Akui Ibu Arwati.
Setelah Ibu Arwati mengakui rekaman suara yang di lempar ke WAnya Ibu Subaedah malah berbalik bertanya menuding di pemberitaan adalah berita HOAX, seharusnya ibu Arwati menyadari diri perbuatannya apa yang dilontarkan dalam rekaman suaranya, dengar baik baik rekaman suaranya mencaci maki habis habisan sejumlah rekan Jurnalis yang tergabung di Anggota HIJAB sehingga yang merasa keberatan dan dirugikan berujung melaporkan ke Polres Bantaeng.
“Bu Arwati selalu mengungkapkan kode etik Jurnalis sementara kejadian itu menuai polemik di kubu lembaga HIJAB lantaran mengungkapkan pernyataan melalui rekaman suara menyebut semua orang yang tergabung di Hijab “Penghianat dan seterusnya” apakah Bu Arwati selaku Jurnalis sudah termasuk pelanggaran Kode etik Junalis? Hal itu yang semestinya tidak akan terjadi memaki maki semua teman yang menyakitkan perasaan teman teman yang tidak pernah tahu persoalan?.
“Jika misalkan ada persoalan pribadi kenapa sampai melontarkan kata kata yang tidak menyenangkan semua orang yang tergabung di HIJAB”.
Berita yang ditayangkan di media berdasarkan pantauan media halilintarnews.id, bersikap independen menghasilkan berita berimbang dan akurat sebagai wujud hak asasi manusia yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999.
“Soal pembuktian laporan, menunggu saja panggilan polisi ,” pungkas Ibu Irwati. (Supriadi Awing).