HALILINTARNEWS.id, BANTAENG – Sekitar belasan LSM yang tergabung masyarakat Bantaeng melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi selatan pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 10.00 wita.
Aksi demonstrasi yang dinahkodai Andi Yusdanar menyampaikan orasinya menyatakan adanya keterlibatan Proyek pembangunan Dana Alokasi Khusus (DAK) naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.
“Kami kesal dan mengecam kepada Kabid PAUD dan SMP dengan pernyataan,” Kalau Keberatan dengan Kebijakan Pengaturan Paket Pekerjaan Silahkan Telpon DIRFAN”
Dikatakannya pergerakan kami hari ini sebuah gerakan spontan karena melihat begitu bobroknya dua Kepala Bidang di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng memberikan kewenangan seseorang yang bukan bagian dari struktur kedinasan pemerintah Kabupaten Bantaeng secara umum bahkan bukan masyarakat Bantaeng, ungkap Yusdanar dalam orasinya.
Para pendemo secara bergantian menyebutkan, apakah karena saudara Dirfan ini seorang oknum LSM sehingga kewenangan mengenai paket pekerjaan harus sepengetahuannya, berangkat dari fenomena inilah kami menelusurinya.
” Olehnya itu kami menemukan kebenaran kebenaran yang sangat merugikan kontraktor lokal dan masyarakat Bantaeng secara umum, serta menurunkan Marwah pemerintahan di mana pihak kontraktor diarahkan kepada orang yang bukan bagian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” tuturnya.
Pendemo menambahkan kekesalannya sebab diduga membawa perusahaan dari luar Bantaeng, secara tak langsung memperkecil kesempatan perusahaan lokal untuk bekerja di kampung sendiri.
Selain itu diduga membuat kegaduhan dengan langkah menelpon konsultan dan mengarahkan seseorang agar menjadi pemenang salah satu sekolah yang akan di kerjakan.
Diketahui Andi Yusdanar selaku Ketua DPD LIRA kabupaten Bantaeng mempertanyakan, “Entah dalam kapasitas saudara Dirfan ikut hadir pada pada kantor kejaksaan Bantaeng pada saat seluruh pelaksana kegiatan dan kepala bidang Dikbud sebagai rangkaian kegiatan proyek Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng? Tanya Yusdanar dalam pertemuan di ruang rapat DPRD Bantaeng.
Tindakan yang dilakukan oleh Kepala Bidang tidaklah mencerminkan perilaku pejabat yang baik dengan diduga memberikan kewenangan yang begitu besar terhadap Dirfan yang sangat berpotensi timbulnya korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN).
Untuk itu kami mendesak Pejabat Bupati Bantaeng dan DPRD Bantaeng meminta Mengevaluasi Kinerja Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng, Kabid SMP serta Kabid PAUD, Merekomendasikan kepada pejabat Bupati agar Inspektorat Bantaeng melakukan pemeriksaan Kabid SMP dan PAUD atas dugaan pelanggaran kode etik ASN/Pejabat atau penyalahgunaan wewenang, tambah Yusdanar di hadapan para Anggota DPRD dan Sekwan Bantaeng.
Melakukan reviu terhadap pelaksana pekerjaan bidang SMP dan bidang PAUD yang belum berkontrak dan atau baru berkontrak karena diduga cacat administrasi, imbuhnya.
Merekomendasikan kepada Ombudsman sebab diduga telah terjadi persekongkolan dalam penentuan pemenang pekerjaan DAU Khusus pada bidang SMP dan PAUD.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Muslimin menyikapi pernyataan para peserta aksi Demo mengatakan, terkait pekerjaan proyek di kubu Dikbud, “saya tidak pernah ada keterlibatan apalagi persoalan Fee dan saya berani bersumpah Demi Allah sepeser uang tidak pernah mendapat atau meminta dari oknum kontraktor sejak tahun 2023. Jelas Kadis Dikbud
“Hanya satu pekerjaanku yang harus saya selesaikan sesuai undang-undang yang berlaku,” kata Muslimin.
Anggota DPRD Bantaeng mengatakan kami minta kepada para aksi segera menyerahkan surat pengaduannya ke Kantor DPRD paling telat dua hari.
Setelah mendengar kabar aksi demonstrasi Dirfan Susanto langsung menelpon media halilintarnews.id, mengatakan saya minta kepada rekan media dengan adanya aksi demo tadi mohon di beritakan sesuai fakta di lapangan.
Menurutnya, terima kasih banyak atas pemberian jabatan para pendemo. Alhamdulillah saya bersyukur dengan adanya jabatan kepala dinas ” DIRFAN BENCONG ” yang di berikan oleh para pendemo.
Kemudian saya sementara menunggu undangan pelantikan dari Pemda dalam hal ini Pj. Bupati Kab. Bantaeng.
Ada pun aksi demo tersebut, saya belum tahu apa saja tuntutannya. jadi saya berharap teman – teman media bersabar untuk menunggu pelantikan saya sebagai kepala Dinas baru di Kab. Bantaeng, ungkap Dirfan tertulisnya di WhatsApp.
Tentunya juga teman – teman media bisa melihat fakta integritas agar kebenaran itu dapat terungkap. Terima kasih banyak, pungkasnya (Supriadi Sanusi).