Bersama Google, Bantaeng Siap Jadi Rujukan Sekolah Berbasis Ketahanan Lokal



HALILINTARNEWS.id, BANTAENG – Bupati Bantaeng, Fathul Fauzy Nurdin, membuka kegiatan Kemah Pemimpin Pembelajaran yang dirangkaikan dengan peluncuran sekolah berbasis ketahanan lokal di SMP Negeri 1 Eremerasa, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (19/9/2025) sore.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng Drs. H. Asri Sahrun Said, M.Si, sejumlah kepala sekolah tingkat SMP, perwakilan Google Edward, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pengawas sekolah, serta tokoh masyarakat. Kedatangan rombongan Bupati disambut meriah dengan nyanyian dan tarian adat Makassar.

Acara pembukaan ditandai dengan doa bersama yang dipimpin Ustaz Mappisabbi. Dalam sambutannya, Bupati Fathul Fauzy Nurdin menegaskan bahwa program ini merupakan terobosan penting dalam menyiapkan generasi muda.

β€œInisiasi ini langkah luar biasa. Sejak dini, kita ingin membekali anak-anak dengan keterampilan nyata, khususnya di bidang pertanian. Mereka perlu tahu bagaimana menanam dan mengelola lahan, meski dalam skala kecil,” kata Bupati.

Ia menambahkan, minat generasi muda terhadap dunia pertanian kian menurun, padahal Indonesia adalah negara agraris. β€œMelalui program ini, kami berharap sekolah-sekolah di Bantaeng bisa menjadi percontohan nasional, sehingga lahir inspirasi yang menular ke daerah lain,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan Google, Edward, menyatakan komitmennya mendukung Bantaeng sebagai salah satu sekolah rujukan Google. Dengan status tersebut, sekolah di Bantaeng akan mendapat manfaat berupa peningkatan kapasitas teknologi, program pendidikan digital, hingga fasilitas pendukung pembelajaran.

Sementara itu, Kepala UPT SMP Negeri 1 Eremerasa, Edy Haryadi, A.Pd, menyampaikan apresiasi atas program tersebut. Menurutnya, kegiatan ini perlu terus dieksosialisasikan agar siswa memperoleh bekal yang bermanfaat bagi masa depan.

Usai upacara, Bupati bersama jajaran dan para guru melaksanakan penanaman bibit cabai dan terong di halaman sekolah sebagai simbol dimulainya program sekolah berbasis ketahanan lokal. Supriadi Awing

Bacaan Lainnya
PT. Halilintar News Group



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *