HALILINTARNEWS.id, BANTAENG — Polres Bantaeng berusaha kerja maraton mengejar pelaku pembunuhan seorang paruh Bayah atas nama Hj.Hamsatun Daeng Te’ne (80), Kematiannya yang tergeletak tengkurap di atas ranjang yang terikat kedua tangan, kaki dan mulut.
Penemuan mayat paruh baya beralamat kampung Karangkasia, kelurahan Bonto Rita, kecamatan Bissappu, kabupaten Bantaeng pada Rabu kemarin (4/1/2023) sekitar pukul 18.30 wita.
Issue yang merebak, Wanita paruh baya itu merupakan korban pembunuhan dengan motif perampokan.
Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara, SH,Sik,M.Si, saat dimintai keterangannya mengatakan turut berdukacita atas kematian almarhumah.
Kapolres juga mengajak mendoakan almarhumah Husnul Khotimah.
“Hingga saat ini penyidik masih bekerja maraton mengungkap kasus ini”, Kata Kapolres.
“Berdasarkan olah TKP pada tempat kejadian kematian korban yakni di rumah korban sendiri, tidak ditemukan barang yang hilang”, Lanjut Kapolres.
Menurut Kapolres, Terkait Kasus yang menimpa korban Almarhumah, Hj.Hj.Hamsatun Daeng Te’ne, Dirinya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Bantaeng untuk mengungkap kasus tersebut.
Dalam rangkaian penanganan kasus tersebut, Kapolres Andi Kumara terlihat memimpin langsung pelaksanaan gelar perkara dengan melibatkan
Penyidik Sat Reskrim Polres Bantaeng, kemudian sat intelkam dan perwira yang kompeten
” Saat ini telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 8 orang saksi “, Ungkap Kapolres.
Kapolres mengungkapkan harapannya kasus yang menimpa almarhumah Hj.Hamsatun Daeng Te’ne, dapat terungkap dengan cepat.
Menurut keterangan warga, Almarhumah diketahui orang baik karena almarhumah juga tercatat telah mewakafkan sebagian tanahnya untuk pembangunan masjid.
Diketahui, Sebelum dilakukan pemakaman, Korban terlebih dahulu dilakukan proses visum di RSUD Prof.Anwar Makkatutu Bantaeng, Dilanjutkan dengan dilakukan proses autopsi di RS Bhayangkara di Makassar.
Telah di beritakan sebelumnya,
Menurut anak kandung korban lelaki Ismail (53) dihadapan halilintarnews.id, Jumat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jumat (5/1/2023) mengatakan, melihat kematian ibunya murni pembunuhan secara sadis, leher ibunya mengalami luka memar, muka dan hidung juga luka memar, kata Ismail.
Hanya saja awal beredarnya informasi di medsos Facebook bahwa almarhumah di rampok semua uang dan perhiasan emasnya, setelah di cari ternyata perhiasan emasnya sebanyak 50 gram dan uang puluhan juta di temukan di rumahnya almarhumah Hj Hamsatung, ungkap Ismail kepada halilintarnews.id.
” Mungkin tujuannya pelaku ingin merampok semua perhiasan Emasnya dan uangnya tidak berhasil menemukan barangnya sehingga diduga pelaku bertekad menghabisi nyawa ibuku secara sadis,’ katanya.
” Emas dan uangnya sudah di amankan pihak keluarga Almarhumah,” tutur Ismail.
” Saya yang ikut ke RS Makassar menyaksikan otopsi,” ungkap Ismail.
Setelah di otopsi mayat langsung di bawa ke Bantaeng dan tiba di Bantaeng sekitar pukul 22.00 wita.
Pihak keluarga telah menyediakan pemakaman almarhumah pada malam itu juga setelah di shalatkan di mesjid Nurul Ainun Jariah Pattonga langsung di makamkan di pekuburan umum Pattonga, Kelurahan Bontorita, kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, jelas Ismail.
Terkait insiden ini kami keluar meminta kepada Polres Bantaeng segera usut tuntas dan hukum seberat beratnya sesuai peraturan yang berlaku, tegasnya.
Reporter : Anto
Editor : Supriadi Sanusi
halilintarnews.id. 2023